Senin, 10 Juni 2013

Politikus Negarawan Paripurna

Politikus Negarawan Paripurna
Hajriyanto Y Thohari ;   Wakil Ketua MPR
KORAN SINDO, 09 Juni 2013
 
 


Kami terkejut, bersedih, dan menangisi kepergian Pak Haji Muhammad Taufiq Kiemas dengan hati penuh duka. Ketika diizinkan oleh tim dokter untuk dipindahkan dari ruang ICU Rumah Sakit General Singapura ke ruang perawatan biasa, tanggal 6 Juni 2013 beliau menelepon saya dari rumah sakit itu.

Suaranya jelas, terang, dan jernih seperti sudah benar-benar sembuh. Tapi pada hari Jumat kondisi beliau memburuk kembali dan hari Sabtu pukul 18.05 waktu Singapura beliau berpulang ke rahmatullah dengan tenang. Ajudan beliau menelepon saya dengan terbatabata mengabarkan berita duka itu. Kami terkejut dan merasakan kehilangan beliau. Bangsa dan negara ini sungguh sangat kehilangan salah seorang putra terbaiknya.

Taufiq Kiemas adalah tokoh besar yang dimiliki Indonesia sekarang ini, pemimpin politik senior yang sangat mengayomi semua golongan. Semua kelompok, aliran, dan golongan ideologis apa pun menghormati beliau dan memandang beliau sebagai seniornya. Sungguh Pak Taufiq Kiemas selalu menjadi rujukan kenegarawanan politisi Indonesia dari partai politik apa pun dan mana pun, apakah partai-partai politik berdasar agama ataukah partai-partai politik nasionalis-kebangsaan: semuanya menjadikan Pak Taufiq Kiemas sebagai senior, kakak, ayah, bapak, bahkan rujukan dalam hal kenegarawanan.

Pak Taufiq Kiemas memang tokoh dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tapi adalah niscaya bahwa beliau bukan hanya milik PDIP saja, melainkan milik bangsa dan negara Indonesia. Kepedulian dan komitmennya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ikasangat luar biasa mengesankan.

Pak Taufiq Kiemas adalah Bapak Pencetus Empat Pilar Negara. Maka tidak mengherankan jika untuk Empat Pilar Negara itu Pak Taufiq Kiemas siap melakukan apa saja dan berkorban apa saja. Komitmen dan konsistensinya yang paripurna itu ditunjukkan dalam sepanjang hayatnya. Meskipun dengan kemampuan fisik yang sudah semakin menurun dan kesehatan yang tidak lagi prima, semangatnya selalu menyala-nyala dan menggelegak manakala sudah berbicara tentang Pancasila!

Bagi beliau Pancasila dan NKRI adalah segala-galanya. Dan untuk dasar negara dan falsafah bangsa Pancasila ini, Pak Taufiq Kiemas tidak menoleransi pandangan-pandangan yang cenderung hanya mengukurnya secara finansial dari sudut anggaran saja. Maka kepada kami yang lebih muda, beliau selalu berpesan agar gerakan sosialisasi Empat Pilar Negara harus terus dilanjutkan secara masif, sistematis, dan berkesinambungan. Tidak peduli apa pun kritik orang yang tidak suka terhadap gerakan sosialisasi Empat Pilar Negara tersebut.

Itu semua menunjukkan besarnya komitmen beliau terhadap Empat Pilar Negara. Dan beliau konsisten akan hal itu. Dalam konteks dan perspektif ini, Pak Taufiq Kiemas benarbenar seorang negarawan besar yang dimiliki bangsa Indonesia sekarang ini.

Betapa benarnya hal itu, terlebih lagi ketika akhirakhir ini kita menyaksikan kecenderungan politik yang semakin pragmatis dan materialistis. Pak Taufiq Kiemas, selamat jalan, kami akan meneruskan komitmen, konsistensi, dan perjuanganmu, sampai kapan pun. Insya Allah.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar